Thursday, January 20, 2011

Tidak Menyangka

pintu itu tiba-tiba beku padahal siang kali ini mampu membakar kulit ari.

aku berharap engkau tunjukkan bahasa cinta,  kerna aku meyakini cara Tuhan mendekatkan hati  meski melalui  badai samudra.

tapi, sampai pada leher ditempeli belati tidak ada kata yang dapat mengobati rasa, meski pun hanya menunda nafas agar tak berhenti sia-sia.

sungguh mengherankan, tapi itu nyata cinta dunia yang harus diterima. aku kembali melangkah, dengan darah yang mulai menetes di retak bumi yang telah aku jejak.


Bali, 21 Januari 2011
http://samudrabirucinta.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment