Showing posts with label puisi motivasi. Show all posts
Showing posts with label puisi motivasi. Show all posts

Saturday, August 28, 2010

WANITA BANGKITLAH!

o,duhai wanita bermata bulat
aku seperti melihat kabut di sebaliknya
padahal bening dan sejuk nian terpancar
disenyummu yang menaklukkan para Adam

riang, namun bola matamu tidaklah demikian
adakah seseorang yang telah membuatmu lara?
atau adakah seorang pria yang telah membuatmu duka?
semoga aku salah mengartikan sorot matamu yang tajam itu


aku bukanlah siapasiapa selain samudra
dengan pena dan lembaran kertas di jemari
bolehkah aku kirimkan doa dengan kata puisiku?

o,duhai wanita baik dengan senyum yang melarik.
semoga saja di sepanjang jalanNya nanti
engkau akan menemu seseorang
bertandang ke hatimu dengan,
nuansa teduh merimbunimu

ya seseorang Lelaki sejati
bukan pria mengaku dewasa di mata
dengan kesungguhan hati memilihmu sangat;
kerna hatimu bukan semata parasmu yang manis.

Lelaki yang sanggup memindahkan gununggunung masalalumu
juga kabut yang senantiasa bermain di mata dan benak
hingga engkau sulit terlelap kernanya.

Lelaki yang selalu menjadi Imammu
disetiap wajib dan sholat malammalammu
hingga engkau menciumi punggung telapaknya
tanda baktimu kerna Agamamu mengajarkannya

Lelaki yang bertanggung jawab Dunia hingga Akherat.
memberimu jalan tiket ke pintuNya hingga menginjakkan kaki,
bersamasama menghirup Udara nirwana
dengan setangkup harap yang sangat
engkau segera sua dengannya

bukalah mata bathinmu
mungkin saat ini Lelaki baik itu,
seseorang yang ada disekitarmu?
atau mungkin dia sedang memperhatikanmu
dengan cinta putih suci serupa melati mekar di pagi hari
kerna engkau wanita yang pantas menjadi permaisuri hatinya
hingga baka memisahkan raga.


: buat sahabat (wanita) catatan tambahan

o juwita, terlihat di kedua telagamu yang bening dan sejuk, di sebalik senyummu yang dapat menaklukkan para adam. engkau nampak riang namun bola matamu seakan bertanya dan bimbang. sorot matamu yang tajam kadang nampak merah darah tak berkesudahan. tapi, engkau memilih Diam. wahai, dia memperhatikanmu sangat nona? ya, sekarang sedang memantrai hatimu dengan cintanya yang tulus.

o kirana, wanita bermata bulat yang indah namun diselimuti kabut. dia bertandang bukan sebagai pria remaja tapi Lelaki baik yang sanggup memindahkan gununggunung yang engkau ciptakan di dalam hati juga benak. tentang katakata yang telah keliru mengutarakan rasa padamu sekian masa yang telah lalu. berbicaralah sebagaimana lelaki dan wanita dewasa. dengan daya fikir yang jernih, dengan hati yang bersih. kerna dia tahu dengan sangat engkau terbaik diantara yang baik.

o wahai, engkau yang indah. jejak yang telah di tinggalkan di beranda hatimu masih terlihat bukan? bila masih, mengapa engkau tidak bersihkan bingkai dan lukisannya. mungkin dengan begitu roman rautnya akan terlihat teduh. hingga dapat memberikan naungan di saat gundah menerpa. namun,apabila lukisan itu telah punah dari dinding rasa. cepatcepatlah engkau basuh wajahmu dengan tirta doadoa dan bermunajat di setiap masa hingga menemu seperti yang engkau puja.

o pesona, engkau yang sedang lelah oleh rasa. jangan surut melangkah kendati siang dan malam kadang hadir kabut. namun hidup harus terus berlanjut. bukan nama cinta yang salah, cinta itu suci manusialah yang kadang salah menjalankannya. cinta itu Ar-Rahman Ar-Rahim. bila kita mencintai seseorang melebihi cinta kita padaNya maka siapsiaplah menderita. namun jika kita tempatkan cinta hanya padaNya. rasa terbantu hingga nyaman adanya.



inspirasi potretpotret kehidupan di balik senyum tawa di Maya dan Nyata.
http://www.facebook.com

anto hprastyo
09 Juni 2010
amlapura
bali

Friday, August 27, 2010

DOA DALAM PUISI (KISAH NYATA PUISI SEBAGAI TERAPI)

sebuah permintaan dari sahabat Iez Mael; didedikasikan untuk salah satu sahabat baiknya yang sedang dengan keinginan yang Kuat dan Mulia berupaya meninggalkan Narkoba. semoga bermanfaat. dan kembali menjadi pribadi yang dinanti senyum serta bentang tangannya untuk menolong pada sesama pada akhirnya. mohon doanya sahabat yang lain. semoga.


SAKAU

tibatiba kebencian bertandang,
tanpa mengetuk pintu

mencekik Subuh'
memanggang Zuhur'
menelantarkan Ashar'
menelan Maghrib'
menolak Isya'

api yang membara
melupa, luluh lantak
menjadi arang menghitam
tertiup santer angin tenggara
: tak berkesudahan!

tiktak waktu memanggil kematian
berdentang, menendang, nyaring
memekakkan telinga alam mayapada

kini aku bertanya padamu?
apa makna hidup pada saat kematian mengetuk kita?
apa? saat dari ujung kakimu kaku,
pertanda mati secara perlahan.

O,betapa perih kenyataan yang tertanda
sungai yang semestinya jernih, bening, mewangi nirwana
mengalir limbah daki kecerobohan.

keindahan yang menghampar
berubah menjadi pengulangan rasa
bernama; Ketagihan!

O,sakau!

bangkitkan aku dari kematian
mati rasa, mati jiwa, mati cinta

terpenjaraku berabadabad
meratapi kepalsuan.
nikmat sesaat.

kembalikan! aku pada kehidupan.
kembalikan! aku pada impian.
kembalikan! aku padaNya.


anto hprastyo
05 Juli 2010
amlapura
bali

Ibu maafkan putramu; ijinkan aku bersimpuh kini di Surga-Mu


melalui kotak pesan sahabat Iez Mael menyampaikan kabar baiknya: ( tulisan sahabat Iez Mael )
Iez Mael 06 Juli jam 10:32
terima-kasih ats kiriman puisi'y...alhamdulillah stlh shbt qu membaca'y terbuka mata bathin hingga tergugah utk rehab,dan skrg kami sdg dlm perjalanan ke tempat rehab shbt qu (qu pilh tmpt itu krn aq dhl prnh melawati ms pemulihan dsana) tepat'y di daerah purwakarta...akhir'y tiada kata yg pantas kami ucapkan selain banyak terima-kasih utk segala daya,upaya serta kebaikan...semoga Allah membalas'y dg rahmat,nikmat kebaikan...wassalam

tiada mampu kami sempurna...
karena kami hanya menjalankan irama taqdir-MU...
ya Allah...berilah kami kekuatan untuk merubah kelam menjadi benderang...
bg langkah kedepan kami
bg napas kesempatan tobat kami
bg syukur jiwa kami
karena hanya Engkaulah...tlah buat kami hidup bersyukur sampai saat ini
saat mereka mngutuk,mnghina bhkn menyingkirkan kami...

tiada kata yg sanggup terucap...
hanya air mata yg dalam...
ya wlau hny doa dr sahabat hitam...
berujung kebangkitan samudra trima-kasih...

itu puisi dr kami (MANTAN)
salam prsahabatan bwt mas anto hprastyo





anto hprastyo
amlapura,
bali