
Penghianat
ini ari serasa tersayat-sayat pisau berkarat, sesaat darah segar muncrat dilipatan benak masa yang telah terlewat. dicongkel, dicacah, digarami dijemur di atas duriduri senyum suka cita kisah dari bibir rekah mereka.
habis terkikis tanpa sisa hingga tinggal kerangka. lantas dipotong di sajikan kecil besar disorongkan pada moncong anjing-anjing pilihan. makanlah mereka bersamasama dalam satu wadah mengatasnamakan Kebersamaan yang nampak begitu hangat meski semu terlihat. dan aku hanya mampu berteriak dalam diam.
Penghianat!
No comments:
Post a Comment